Thursday, March 17, 2016

Tempat wisata gunung slamet

Tempat wisata gunung slamet

Selain pemandian air panas dan telaga, di Baturaden juga terdapat bumi perkemahan atau camping ground yang biasanya sering digunakan sebagai tempat untuk outbond. Pada tahun 2001, camping ground ini pernah menjadi lokasi Jambore Nasional Gerakan Pramuka.

Salah satu akibat dari aktivitas vulkanik tersebut adalah sumber mata air yang muncul di beberapa lokasi di kaki Gunung Slamet. Mata air yang mengalir dari gunung memungkinkan berdirinya beberapa tempat wisata yang bertemakan alam yang tersebar di sekitar kaki gunung. Dua tempat wisata yang mengandalkan air yang bersumber dari salah satu titik cincin api Pasifik ini adalah Guci Indah, yang terletak di desa Guci, Tegal di utara Gunung dan Lokawisata Baturraden yang terletak di Kabupaten Banyumas, di sebelah selatan gunung.

Maret 2014 Gunung Slamet menunjukkan aktifitas dan statusnya menjadi Waspada. Berdasarkan data PVMBG, aktivitas vukanik Gunung Slamet masih fluktuatif. Setelah sempat terjadi gempa letusan hingga 171 kali pada Jumat 14 Maret 2014 dari pukul 00.00-12.00 WIB, pada durasi waktu yang sama, tercatat sebanyak 57 kali gempa letusan. Tercatat pula 51 kali embusan. Pemantauan visual, embusan asap putih tebal masih keluar dari kawah gunung ke arah timur hingga setinggi 1 km.

Satu tempat wisata lainnya terletak di sebelah selatan kaki gunung yaitu Lokawisata Baturraden. Terletak di sebelah utara kota Purwokerto dengan jarak ±15 km, 15 menit adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tempat wisata ini dari kota tersebut. Seperti halnya Guci, di sini juga ada pemandian air panas dan air terjun. Tetapi, di Baturraden juga terdapat juga kebun binatang, bumi perkemahan, museum, dan pertunjukkan budaya yang ditampilkan pada hari-hari tertentu. Hotel, losmen, dan villa juga banyak dibangun di daerah ini. Bagaimana? Pastikan anda memasukkan Gunung Slamet dalam list penjelajahan anda.

Di Kaloka Widya Mandala terdapat berbagai macam spesies binatang yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Beberapa spesies hewan yang ada dalam taman ini antara lain orang utan, elang, ayam kate, ayam mutiara, rusa, beruk, buaya, ular, kaswari, sapi kaki lima, kambing kaki tiga, landak, iguana, cendrawasih, kelelawar, gajah, monyet, dan beberapa satwa langka lainnya.

Jika Anda ingin lebih praktis dan bebas maka bisa menggunakan kendaraan pribadi, menyewa mobil atau menggunakan taksi. Dengan jarak tempuh sekitar 15 km dari pusat kota Purwokerto, Anda hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit jika jalanan tidak sedang padat. Sebaiknya Anda berhati-hati jika memutuskan menggunakan kendaraan pribadi, karena banyak jalanan menanjak dengan tingkat kemiringan sekitar 30 derajat.

Baturaden adalah sebuah resort wisata yang menawarkan panorama air terjun, mini-train, perahu dayung, dan kolam renang. Nama Baturaden diambil dari legenda tentang sepasang kekasih yang bernasib sial, seorang lelaki pelayan (Batur) dan seorang wanita bangsawan (Raden).

Terima Kasih atas kunjungan dan komentar anda. Maaf, komentar yang mengandung iklan, spam dan link promosi atau link hidup akan di hapus.=======================================================================Thank you for your visit and your comment. Sorry, comments that contain advertising, spam and link promotion or live links will be removed

Karena memiliki tempat tertinggi, puncak gunung berapi ini bisa disebut juga sebagai atap dari Jawa Tengah. Karena alasan yang sama pula, banyak pendaki menjadikannya sebagai sasaran pendakian untuk ditaklukkan. Pemandangan yang tersedia serta rasa bangga telah mencapai titik tertinggi di Jawa Tengah adalah hadiah yang didapat para pendaki setelah mencapai puncak Slamet. Puncak kegiatan pendakian ke Gunung Slamet sendiri biasanya terjadi pada hari-hari besar nasional, terutama pada hari ulang tahun kemerdekaan negara Indonesia pada 17 Agustus dan hari raya Natal serta tahun baru masehi dari tanggal 24 Desember sampai 1 Januari dengan jumlah keseluruhan pendaki bisa mencapai angka 500 orang.

Guci Indah, atau dikenal juga dengan taman wisata pemandian air panas Guci adalah objek wisata yang terletak di bagian utara kaki Gunung Slamet dan berada pada ketinggian ±1.050 mdpl. Objek wisata ini selalu ramai dan sudah terkenal dari dulu sejak pertama kali ditemukannya sumber mata air panas di sini pada tahun 1974. Jarak tempuh ke lokasi ini dari kota Tegal adalah sekitar 40 km dan kurang lebih bisa dicapai dalam waktu 45 menit. Pemandian air panas dapat dijumpai di mana-mana di daerah ini. Ada yang umum dan ada pula yang berbentuk kolam renang yang dimiliki oleh hotel dan penginapan. Terdapat pula 10 air terjun di sini, di samping wisata pemandian air panas.

Eits, ternyata selain dua kota tersebut, Jawa Tengah juga memiliki lokasi wisata lain yang menarik untuk dikunjungi. Lokasi tersebut adalah Baturaden. Baturaden merupakan salah satu dari 27 kabupaten di Banyumas.

Karena letaknya di lereng Gunung Slamet, Baturaden memiliki hawa yang sejuk sehingga di hari libur atau weekend, tempat ini banyak didatangi oleh pengunjung. Banyaknya wisatawan yang datang membuat para pihak pengelola menyediakan fasilitas-fasilitas seperti hotel, penginapan, dan camping ground.

Jalur pendakian lainnya adalah melalui objek wisata pemandian air panas Guci, Kabupaten Tegal. Meskipun terjal, rute ini menyajikan pemandangan yang paling baik. Kawasan Guci dapat ditempuh dari Slawi menuju daerah Tuwel melewati Lebaksiu.

            Tri Daya menjelaskan, dalam rangkaian festival digelar prosesi pengambilan air dari Tuk Sikopyah. Prosesi ini akan dikemas apik dan tanpa mengurangi nilai keskaralan dari upacara pengambilan air Sikopyah. “Mata air Sikopyah merupakan mata air terbesar dan tak pernah kering sepanjang waktu. Air Sikopyah diyakini mampu membawa berkah, kesehatan, menjunjung derajat orang yang meminumnya dan konon mampu menjadikan awet muda,” kata Tri Daya Kartika.

tiga tahun menikmati hidup di kaki gunung slamet, memang selalu bikin nyaman. selain sejuk udaranya, aura tenangnya gunung slamet memang sangat kental. setidaknya itu yg saya rasakan.

Damae 12 Maret 2014 08.07 tiga tahun menikmati hidup di kaki gunung slamet, memang selalu bikin nyaman. selain sejuk udaranya, aura tenangnya gunung slamet memang sangat kental. setidaknya itu yg saya rasakan.

Tercatat ada 150 gunung berapi di Indonesia, 45 di antaranya ada di Pulau Jawa dan masih aktif. Gunung yang satu ini juga termasuk dalam daftar tersebut karena masih menunjukkan aktivitas vulkanik yang memungkinkan terjadinya letusan. Sejak abad ke-18, aktivitas gunung ini terus dicatat dan telah meletus beberapa kali dengan letusan terakhir terjadi pada tahun 2014. Walaupun begitu, Slamet masih mempunyai daya tariknya sendiri yang menarik para pendaki dan para wisatawan untuk berkunjung.

Sejarawan Belanda, J. Noorduyn berteori bahwa nama "Slamet" adalah relatif baru, yaitu setelah masuknya Islam ke Jawa (kata itu merupakan pinjaman dari bahasa Arab). Ia mengemukakan pendapat bahwa yang disebut sebagai Gunung Agung dalam naskah berbahasa Sunda mengenai petualangan Bujangga Manik adalah Gunung Slamet, berdasarkan pemaparan lokasi yang disebutkan .

Bioskop ini tidak menayangkan film Hollywood atau film layar lebar, melainkan film tentang alam dan budaya tanah air Indonesia seperti film tragedi tsunami, cerita budaya TMII, atau peristiwa Gunung Merapi. Durasi film yang ada di teater ini sekitar 10 sampai 15 menit.

            Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto menyambut baik diadakannya Festival Gunung Slamet ini.  Sukento berharap, melalui FGS akan mampu mengangkat Kabupaten Purbalingga sebagai destinasi wisata di Jateng dan juga mengangkat budaya masyarakat di sekitar kaki Gunung Slamet. “Saya berharap, dalam kegiatan festival, seni tradisi dan seni kontemporer yang ditampilkan dikemas secara apik dan menarik sehingga layak jual bagi wisatawan, tidak hanya menjadi tontonan massal saja,” ujarnya. (y)  

PURBALINGGA – Festival Gunung Slamet (FGS) akan dihelat pada 4 – 6 Juni 2015 mendatang. Festival yang baru pertama kali digelar ini dipusatkan di Desa Wisata Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga. Pemkab Purbalingga, mengagendakan festival ini menjadi ajang rutin tahunan untuk mendatangkan wisatawan. Festival ini juga ingin menegaskan bahwa wisata di sekitar Gunung Slamet tetap aman meski status gunung itu sampai saat ini masih ‘Waspada’.             Agenda festival dimulai pada 4 Juni 2015 mulai pukul 06.30 – 12.00 berupa prosesi pengambilan air dari Tuk Sikopyah dan kemudian diarak menuju Balai Desa Serang. Tuk Sikopyah merupakan mata air besar di lereng Gunung Slamet yang berada di wilayah Dusun III Desa Serang, Kecamatan Karangreja. Tuk Sikopyah, selain menjadi sumber air kehidupan ribuan warga Purbalingga  juga menghidupi warga Kabupaten Pemalang. Kemudian pada Jum’at mulai pukul 09.00 – 16.00 WIB digelar pentas seni budaya local dan pasar rakyat. Disela-sela kegiatan ini juga akan dilakukan penanaman pohon turus gunung sepanjang jalur Sikopyah. Puncak festival pada Sabtu 6 Juni 2015 mulai pukul 09.00 digelar prosesi wayang ruwat tunggal, prosesi pembagian air Sikopyah yang sebelumnya ditempatkan pada Lodong air, kirab budaya dan hasil bumi, serta pada malam harinya digelar pentas seni kontemporer. Puncak festival ini digelar di kawasan rest area LA (Lembah Asri) Desa Wisata Serang.             Ketua Panitia FGS, Tridaya Kartika mengungkapkan, festival yang didukung oleh Pemkab Purbalingga melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga, akan mengangkat pariwisata Purbalingga dan potensi desa wisata yang ada di Purbalingga khususnya desa wisata Serang. “Pariwisata Purbalingga sudah diperhitungkan menjadi bagian destinasi wisata di Jateng, sehingga melalui festival ini akan semakin memperkuat bahwa Purbalingga merupakan kota tujuan wisata,” kata Tri Daya Kartika, Jum’at (8/5).             Tri Daya menjelaskan, dalam rangkaian festival digelar prosesi pengambilan air dari Tuk Sikopyah. Prosesi ini akan dikemas apik dan tanpa mengurangi nilai keskaralan dari upacara pengambilan air Sikopyah. “Mata air Sikopyah merupakan mata air terbesar dan tak pernah kering sepanjang waktu. Air Sikopyah diyakini mampu membawa berkah, kesehatan, menjunjung derajat orang yang meminumnya dan konon mampu menjadikan awet muda,” kata Tri Daya Kartika.             Dalam prosesi pengambilan air akan diiringi seni tradisional desa setempat, Seni Gumbeng. Air yang telah diambil dengan Lodong dari bambu, setelah dikirab menuju balai Desa Serang, dan disemayamkan sehari, kemudian akan dibagikan secara simbolis kepada sesepuh desa disekitar Gunung Slamet yang memanfaatkan air Sikopyah. “Daya tarik prosesi pengambilan air Sikopyah ini memiliki nilai jual yang tidak ditemukan di wilayah lain,” kata Tri Daya Kartika.             Kepala Dinbudparpora Purbalingga, Drs Subeno, SE, M.Si mengungkapkan, festival yang baru pertama kali digelar diharapkan akan menjadi ikon kunjungan wisata ke Purbalingga. Agenda ini juga menjadi event wisata di Jateng, dan pada tahun 2016 akan digelar kembali dengan dukungan Pmprov Jateng, seperti pada festibal Serayu yang digelar Pemkab Banyumas dan Dieng Culture Festival yang digelar pemkab Banjarnegara.             Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto menyambut baik diadakannya Festival Gunung Slamet ini.  Sukento berharap, melalui FGS akan mampu mengangkat Kabupaten Purbalingga sebagai destinasi wisata di Jateng dan juga mengangkat budaya masyarakat di sekitar kaki Gunung Slamet. “Saya berharap, dalam kegiatan festival, seni tradisi dan seni kontemporer yang ditampilkan dikemas secara apik dan menarik sehingga layak jual bagi wisatawan, tidak hanya menjadi tontonan massal saja,” ujarnya. (y)               Agenda festival dimulai pada 4 Juni 2015 mulai pukul 06.30 – 12.00 berupa prosesi pengambilan air dari Tuk Sikopyah dan kemudian diarak menuju Balai Desa Serang. Tuk Sikopyah merupakan mata air besar di lereng Gunung Slamet yang berada di wilayah Dusun III Desa Serang, Kecamatan Karangreja. Tuk Sikopyah, selain menjadi sumber air kehidupan ribuan warga Purbalingga  juga menghidupi warga Kabupaten Pemalang. Kemudian pada Jum’at mulai pukul 09.00 – 16.00 WIB digelar pentas seni budaya local dan pasar rakyat. Disela-sela kegiatan ini juga akan dilakukan penanaman pohon turus gunung sepanjang jalur Sikopyah. Puncak festival pada Sabtu 6 Juni 2015 mulai pukul 09.00 digelar prosesi wayang ruwat tunggal, prosesi pembagian air Sikopyah yang sebelumnya ditempatkan pada Lodong air, kirab budaya dan hasil bumi, serta pada malam harinya digelar pentas seni kontemporer. Puncak festival ini digelar di kawasan rest area LA (Lembah Asri) Desa Wisata Serang.             Ketua Panitia FGS, Tridaya Kartika mengungkapkan, festival yang didukung oleh Pemkab Purbalingga melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga, akan mengangkat pariwisata Purbalingga dan potensi desa wisata yang ada di Purbalingga khususnya desa wisata Serang. “Pariwisata Purbalingga sudah diperhitungkan menjadi bagian destinasi wisata di Jateng, sehingga melalui festival ini akan semakin memperkuat bahwa Purbalingga merupakan kota tujuan wisata,” kata Tri Daya Kartika, Jum’at (8/5).             Tri Daya menjelaskan, dalam rangkaian festival digelar prosesi pengambilan air dari Tuk Sikopyah. Prosesi ini akan dikemas apik dan tanpa mengurangi nilai keskaralan dari upacara pengambilan air Sikopyah. “Mata air Sikopyah merupakan mata air terbesar dan tak pernah kering sepanjang waktu. Air Sikopyah diyakini mampu membawa berkah, kesehatan, menjunjung derajat orang yang meminumnya dan konon mampu menjadikan awet muda,” kata Tri Daya Kartika.             Dalam prosesi pengambilan air akan diiringi seni tradisional desa setempat, Seni Gumbeng. Air yang telah diambil dengan Lodong dari bambu, setelah dikirab menuju balai Desa Serang, dan disemayamkan sehari, kemudian akan dibagikan secara simbolis kepada sesepuh desa disekitar Gunung Slamet yang memanfaatkan air Sikopyah. “Daya tarik prosesi pengambilan air Sikopyah ini memiliki nilai jual yang tidak ditemukan di wilayah lain,” kata Tri Daya Kartika.             Kepala Dinbudparpora Purbalingga, Drs Subeno, SE, M.Si mengungkapkan, festival yang baru pertama kali digelar diharapkan akan menjadi ikon kunjungan wisata ke Purbalingga. Agenda ini juga menjadi event wisata di Jateng, dan pada tahun 2016 akan digelar kembali dengan dukungan Pmprov Jateng, seperti pada festibal Serayu yang digelar Pemkab Banyumas dan Dieng Culture Festival yang digelar pemkab Banjarnegara.             Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto menyambut baik diadakannya Festival Gunung Slamet ini.  Sukento berharap, melalui FGS akan mampu mengangkat Kabupaten Purbalingga sebagai destinasi wisata di Jateng dan juga mengangkat budaya masyarakat di sekitar kaki Gunung Slamet. “Saya berharap, dalam kegiatan festival, seni tradisi dan seni kontemporer yang ditampilkan dikemas secara apik dan menarik sehingga layak jual bagi wisatawan, tidak hanya menjadi tontonan massal saja,” ujarnya. (y)  

            Agenda festival dimulai pada 4 Juni 2015 mulai pukul 06.30 – 12.00 berupa prosesi pengambilan air dari Tuk Sikopyah dan kemudian diarak menuju Balai Desa Serang. Tuk Sikopyah merupakan mata air besar di lereng Gunung Slamet yang berada di wilayah Dusun III Desa Serang, Kecamatan Karangreja. Tuk Sikopyah, selain menjadi sumber air kehidupan ribuan warga Purbalingga  juga menghidupi warga Kabupaten Pemalang. Kemudian pada Jum’at mulai pukul 09.00 – 16.00 WIB digelar pentas seni budaya local dan pasar rakyat. Disela-sela kegiatan ini juga akan dilakukan penanaman pohon turus gunung sepanjang jalur Sikopyah. Puncak festival pada Sabtu 6 Juni 2015 mulai pukul 09.00 digelar prosesi wayang ruwat tunggal, prosesi pembagian air Sikopyah yang sebelumnya ditempatkan pada Lodong air, kirab budaya dan hasil bumi, serta pada malam harinya digelar pentas seni kontemporer. Puncak festival ini digelar di kawasan rest area LA (Lembah Asri) Desa Wisata Serang.

Nama Gunung Slamet sendiri berasal dari bahasa Jawa yang artinya “selamat” di bahasa Indonesia. Dinamakan seperti itu karena penduduk yang tinggal dekat gunung ini percaya bahwa gunung ini dapat memberikan rasa aman bagi mereka. Dengan ketinggian 3.428 mdpl, Slamet merupakan gunung tertinggi di provinsi Jawa Tengah dan tertinggi kedua di seluruh Pulau Jawa, setelah Gunung Semeru. Slamet berada di perbatasan lima kabupaten di Jawa Tengah, yaitu kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Tegal. Terletak di tengah Pulau Jawa, ada mitos yang mengatakan bahwa jika gunung ini meletus, Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua.

            Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto menyambut baik diadakannya Festival Gunung Slamet ini.  Sukento berharap, melalui FGS akan mampu mengangkat Kabupaten Purbalingga sebagai destinasi wisata di Jateng dan juga mengangkat budaya masyarakat di sekitar kaki Gunung Slamet. “Saya berharap, dalam kegiatan festival, seni tradisi dan seni kontemporer yang ditampilkan dikemas secara apik dan menarik sehingga layak jual bagi wisatawan, tidak hanya menjadi tontonan massal saja,” ujarnya. (y)               Agenda festival dimulai pada 4 Juni 2015 mulai pukul 06.30 – 12.00 berupa prosesi pengambilan air dari Tuk Sikopyah dan kemudian diarak menuju Balai Desa Serang. Tuk Sikopyah merupakan mata air besar di lereng Gunung Slamet yang berada di wilayah Dusun III Desa Serang, Kecamatan Karangreja. Tuk Sikopyah, selain menjadi sumber air kehidupan ribuan warga Purbalingga  juga menghidupi warga Kabupaten Pemalang. Kemudian pada Jum’at mulai pukul 09.00 – 16.00 WIB digelar pentas seni budaya local dan pasar rakyat. Disela-sela kegiatan ini juga akan dilakukan penanaman pohon turus gunung sepanjang jalur Sikopyah. Puncak festival pada Sabtu 6 Juni 2015 mulai pukul 09.00 digelar prosesi wayang ruwat tunggal, prosesi pembagian air Sikopyah yang sebelumnya ditempatkan pada Lodong air, kirab budaya dan hasil bumi, serta pada malam harinya digelar pentas seni kontemporer. Puncak festival ini digelar di kawasan rest area LA (Lembah Asri) Desa Wisata Serang.

            Dalam prosesi pengambilan air akan diiringi seni tradisional desa setempat, Seni Gumbeng. Air yang telah diambil dengan Lodong dari bambu, setelah dikirab menuju balai Desa Serang, dan disemayamkan sehari, kemudian akan dibagikan secara simbolis kepada sesepuh desa disekitar Gunung Slamet yang memanfaatkan air Sikopyah. “Daya tarik prosesi pengambilan air Sikopyah ini memiliki nilai jual yang tidak ditemukan di wilayah lain,” kata Tri Daya Kartika.

Balas Damae 12 Maret 2014 08.07 tiga tahun menikmati hidup di kaki gunung slamet, memang selalu bikin nyaman. selain sejuk udaranya, aura tenangnya gunung slamet memang sangat kental. setidaknya itu yg saya rasakan.

Teater Alam ini adalah salah lokasi wisata yang paling menarik di Baturaden, karena teater ini adalah sebuah bioskop yang berbentuk pesawat. Pesawat jenis Foxer 28 milik Garuda Indonesia itu berdiri di atas tanah seluas 600 meter, tepat di samping pintu masuk lokawisata ini.

Untuk mencapai puncak, ada beberapa jalur pendakian yang mempunyai juru kunci masing-masing. Ada jalur pendakian yang resmi dianjurkan oleh pemerintah, ada juga jalur yang dibuat oleh warga sekitar. Jalur pendakiannya sendiri ada empat yang populer, yaitu:

Selain merupakan salah satu tempat favorit para pendaki dari dalam dan luar negeri, Gunung Slamet juga menawarkan kesenangan dan ketenangan lewat beberapa objek wisata yang ada di sekitarnya, terutama bagi para pengunjung yang tidak tertarik dengan pendakian. Objek wisata ini muncul dan bisa dinikmati akibat dari aktivitas vulkanik gunung berapi aktif ini. Hawa sejuk yang dipancarkan serta suburnya hutan-hutan di sekitarnya menjadi salah satu magnet bagi wisatawan yang ingin menjauh dari sibuk dan padatnya pekerjaan di kota. Pariwisata di beberapa daerah sekitar juga berkembang pesat karena adanya atap tertinggi Jawa Tengah ini.

Dia memperkirakan, meterial berupa pasir itu berasal dari lereng Gunung Slamet. Bahkan, kata dia, meterial berupa pasir dan batu yang menerjang curug 13 itu juga merusak satu buah bangunan.

Tempat wisata gunung guci

Tempat wisata gunung guci

Untuk ke tempat wisata Pemandian Air Panas Guci kita dapat menggunakan kendaraan umum antara alin ; bus, colt mini, atau kendaraan mobil omprengan. Bagi yang menggunakan kendaraan pribadi mobil atau pun roda dua dapat mengikuti rute jalur akses menuju obyek wisata Pemandian Air Panas Guci melalui gambar peta dibawah ini.

Museum Kereta Api Ambarawa berlokasi di pusat kota Ambarawa, sekitar 20 KM dari Semarang. Sebelum beralih fungsi menjadi sebuah museum, Museum Kereta Api Ambarawa dulunya merupakan sebuah stasiun kereta api yang berjaya pada masa lalu. Sesuai dengan namanya, Museum Kereta Api Ambarawa mempunyai koleksi kereta api yang unik dan lengkap di antaranya 21 kereta uap, alat telegraf morse, telepon antik, perabotan antik, dan juga bel antik. Koleksi kebanggan milik Museum Kereta Api Ambarawa adalah kereta uap bergerigi yang hanya ada 3 di seluruh dunia.

ariadenta.wordpress.com Inilah satu obyek wisata yang nyaris terlupakan oleh kebanyakan masyarakat Tegal, Tirta Waduk Cacaban. Letaknya di antara barisan bukit di wilayah Desa Cacaban. Waduk yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1952 ini memiliki fungsi utama sebagai irigasi sawah di sekitarnya. Namun, karena panoramanya yang sangat indah, Pemerintah Kabupaten Tegal juga menjadikannya sebagai obyek wisata andalan. Kamu bisa menikmati suasana waduk dengan naik kapal wisata atau berkunjung ke warung apung. Warung tersebut memang terletak di tengah waduk sehingga dinamakan warung apung. Fasilitas lain yang ditawarkan yakni, bumi perkemahan, tempat bermain anak, panggung hiburan dan lain-lain. Kini, Pemerintah Kabupaten Tegal sedang mengembangkan fasilitas di kawasan ini lebih serius lagi agar lebih diminati.

Dari arah Semarang, pengunjung dapat menggunakan bus jurusan Semarang - Tegal. Setelah sampai di Terminal Tegal, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkutan umum (minibus) menuju Desa Tuwel, Bojong, Tegal yang memakan waktu sekitar 30 hingga 45 menit. Dari Tuwel, perjalanan dilanjutkan dengan kendaraan bak terbuka menuju Guci. Dengan kendaraan tersebut, perjalanan sekitar 30 menit.

Inilah satu obyek wisata yang nyaris terlupakan oleh kebanyakan masyarakat Tegal, Tirta Waduk Cacaban. Letaknya di antara barisan bukit di wilayah Desa Cacaban. Waduk yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1952 ini memiliki fungsi utama sebagai irigasi sawah di sekitarnya. Namun, karena panoramanya yang sangat indah, Pemerintah Kabupaten Tegal juga menjadikannya sebagai obyek wisata andalan. Kamu bisa menikmati suasana waduk dengan naik kapal wisata atau berkunjung ke warung apung. Warung tersebut memang terletak di tengah waduk sehingga dinamakan warung apung. Fasilitas lain yang ditawarkan yakni, bumi perkemahan, tempat bermain anak, panggung hiburan dan lain-lain. Kini, Pemerintah Kabupaten Tegal sedang mengembangkan fasilitas di kawasan ini lebih serius lagi agar lebih diminati.

Pantai Marina yang dimaksud bukanlan Pantai Marina yang ada di Batam, melainkan Pantai Marina yang ada di Semarang. Pantai Marina merupakan salah satu tempat wisata di jawa Tengah yang paling ramai dikunjungi wisatawan lokal karena hanya berjarak beberapa ratus meter saja dari Bandara Internasional Semarang, yaitu Bandara Ahmad yani. Di Pantai Marina Anda dapat bermain perahu, memancing, balapan mobil mainan, berenang, hingga berjalan-jalan di kebun buah naga.

Pantai Kartini adalah sebuah tempat wisata yang berlokasi di Jepara, Jawa Tengah. Kawasan seluas lebih dari 3 hektar ini juga merupakan tempat transit dan penghubung bagi mereka yang ingin berwisata ke Kepulauan Karimunjawa. Pantai ini juga disebut sebagai pantai permandian karena pantai ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Pantai Kartini mempunyai beberapa jenis wahana di antaranya kebun binatang, area bermain anak-anak, panggung hiburan, penyewaan perahu, dan lain-lain.

Taman Wisata Air Panas Guci berlokasi di Tegal, Jawa Tengah. Untuk dapat mencapai lokasi Taman Wisata Air Panas Guci, Anda harus berkendara ke arah selatan dalam jarak tempuh sektiar 40 KM dari kota Tegal, atau sekitar 30 KM dari Slawi. Seperti halnya tempat wisata air panas alami yang lain, air panas di Taman Wisata Air Panas Guci yang berlokasi di kaki Gunung Slamet ini juga dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Fasilitas wisata yang terdapat di kawasan wisata seluas 210 hektar ini yaitu kolam renang air panas, wisata hutan, penginapan, perkemahan, sampai dengan lapangan tenis dan lapangan sepak bola.

forsitsolved.blogspot.com Obyek wisata berikutnya adalah Gunung Tanjung. Sebenarnya, Gunung Tanjung merupakan sebuah bukit tertinggi yang termasuk kawasan perbukitan di Kecamatan Lebaksiu. Meski hanya sebuah bukit, tapi panorama dan fasilitas yang ditawarkan sangat menarik, seperti Jembatan Sunglon, pemandangan Sungai Gung, barisan bukit-bukit hijau dan lain sebagainya. Yang tidak kalah unik, setiap hari Rabu, tempat ini kerap dijadikan lokasi ritual khusus dengan mendatangkan aneka sesajen. Nama ritual tersebut adalah Rebo Wekasan. Sesajen serupa juga dipakai untuk larung saji di Pantai Utara Jawa. Tapi biasanya hanya saat tertentu, seperti tanggal 1 Suro. Itulah tadi sederet obyek wisata di Tegal yang memiliki panorama menarik. Bagi yang merindukan ketenangan dan kedamaian, sangat direkomendasikan berkunjung ke tempat wisata di Tegal.

2 Pantai Purwahamba Indah wisataaja.wordpress.com Pantai Purwahamba Indah atau dikenal dengan istilah ‘Pur in’ merupakan salah satu obyek wisata andalan Tegal. Lokasi pantai ini cukup strategis, yaitu di Jalan Raya Tegal-Pemalang. Dengan mengandalkan keindahan panorama laut utara Pulau Jawa, Pur in mendapat kunjungan dari wisatawan berbagai daerah di Indonesia. Tidak sedikit juga wisatawan asing yang mampir ke sana. Sederet fasilitas yang ada di Pur in yaitu, sepeda air, waterboom, kolam renang, kereta mini, kafe, gazebo di pinggir pantai dan lain-lain. Kalau ingin menikmati kecantikan laut utara Jawa dari dekat, kamu bisa berdiri di jembatan yang sudah disediakan. Jembatan tersebut terletak beberapa meter dari bibir pantai. Nantinya kamu akan berdiri di sebuah gazebo yang berjarak sekitar 500 meter dari pantai. Soal ombak, tidak perlu khawatir karena ombaknya tidak terlalu besar. Kamu bisa bebas menikmati indahnya air laut yang berwarna biru serta lambaian nyiur di sepanjang  pantai. Indonesia banget kan?

Selain itu, fasilitas yang ada di kawasan Pemandian Air Panas Guci ini tergolong cukup lengkap, seperti penginapan, hotel kelas melati, villa, losmen hingga hotel berbintang. Tentunya fasilitas yang diberikan di setiap penginapan tadi berbeda-beda, tergantung dari pilihan dan harga yang anda inginkan. Di obyek wisata ini ada juga wisata hutan, lapangan tenis, kolam renang dengan air panas, lapangan sepak bola dan juga tempat perkemahan pelajar. Ada hal yang menarik lainnya di obyek wisata ini, yaitu terdapat wisata baru pemandian air panas Guciku Hot Waterboom, yang merupakan wahana permainan air lengkap meliputi kolam renang, kolam badan Guci, kolam rendam, arus jeram. Di Guciku Hot Waterboom juga disediakan fasilitas ruang bilas/ ganti, restoran, penginapan, dan pertokoan yang menyajikan souvenir dan pernak pernik yang bisa anda jadikan oleh-oleh.

Objek wisata ini biasanya ramai dikunjungi pada malam Jumat Kliwon. Banyak orang yang ngalap berkah. Konon, kalau mandi pada pukul 12 malam dengan memohon sesuatu, permohonan apapun akan dikabulkan. Kepercayaan ini sudah turun-temurun.

Dia memperkirakan, meterial berupa pasir itu berasal dari lereng Gunung Slamet. Bahkan, kata dia, meterial berupa pasir dan batu yang menerjang curug 13 itu juga merusak satu buah bangunan.

Kamu bisa menikmati suasana waduk dengan naik kapal wisata atau berkunjung ke warung apung. Warung tersebut memang terletak di tengah waduk sehingga dinamakan warung apung. Fasilitas lain yang ditawarkan yakni, bumi perkemahan, tempat bermain anak, panggung hiburan dan lain-lain.

Diceritakan air panas Guci adalah air yang diberikan Walisongo kepada orang yang mereka utus untuk menyiarkan agama Islam ke Jawa Tengah bagian barat di sekitar Tegal. Karena air itu ditempatkan di sebuah guci (poci), dan berkhasiat mendatangkan berkat, masyarakat menyebut lokasi pemberian air itu dengan nama Guci. Tapi karena air pemberian wali itu sangat terbatas, pada malam Jumat Kliwon, salah seorang sunan menancapkan tongkat saktinya ke tanah. Atas izin Tuhan, mengalirlah air panas tanpa belerang yang penuh rahmat ini.

Mudik tahun ini sangat berkesan buat anak-anak. Liburan ke Tegal kali ini kami menginap di Guci, dan menikmati mandi air panas di Hot Waterboom Guciku yang belum ada satu tahun diresmikan. Tiket masuknya 25 ribu rupiah, yang biasanya hanya dibandrol 20 ribu di luar lebaran. Ada tiga kolam besar yang berbeda ketinggian dan semuanya dialiri air panas dari sumber alam di kaki Gunung Slamet. Dulu sebelum ada tempat wisata ini, Guci punya tempat pemandian air panas gratis di dekat air terjun, dan ada kolam renang air panas Sosro yang memiliki dua kolam air panas. Yang sosro ini sebelumnya jadi favorit, namun setelah Guciku dilaunching, Sosro mulai tergeser posisinya di hati para pengunjung Guci.

Masjid Agung Jawa Tengah berlokasi di kota Semarang. Masjid yang mulai dibangun pada tahun 2001 ini diresmikan pada tahun 2006 dan merupakan masjid terbesar dan termegah di provinsi Jawa Tengah. Bangunan masjid sendiri merupakan gabungan dari arsitektur Islam, Romawi, dan Jawa. Fasilitas yang dimiliki Masjid Agung Jawa Tengah di antaranya museum, studio radio, Al Quran raksasa, payung elektrik, dan lain-lain.

Berawal dari cerita rakyat, GUCI adalah salah satu petilasan Sunan Gunungjati dalam menyiarkan Agama Islam. Beliau berkenan meninggalkan sebuah Guci dengan maksud agar masyarakat setempat dapat memanfaatkan airnya untuk dapat menyembuhkan segala penyakit, yang sampai sekarang masih diyakini akan khasiat dan manfaatnya. Teristimewa lagi sifat air panasnya yang jernih, tidak berbau dan tidak berwarna.

Di akhir pekan dan malam jumat selalu banyak pengunjung, jadi usahakan datang lebih awal. Udaranya dingin banget disana, siapkan jaket dan baju hangat supaya kalau menginap ga bakal menggigil.Rivaldi Ligia · Agustus 26, 2013Simpan

5 Gunung Tanjung forsitsolved.blogspot.com Obyek wisata berikutnya adalah Gunung Tanjung. Sebenarnya, Gunung Tanjung merupakan sebuah bukit tertinggi yang termasuk kawasan perbukitan di Kecamatan Lebaksiu. Meski hanya sebuah bukit, tapi panorama dan fasilitas yang ditawarkan sangat menarik, seperti Jembatan Sunglon, pemandangan Sungai Gung, barisan bukit-bukit hijau dan lain sebagainya. Yang tidak kalah unik, setiap hari Rabu, tempat ini kerap dijadikan lokasi ritual khusus dengan mendatangkan aneka sesajen. Nama ritual tersebut adalah Rebo Wekasan. Sesajen serupa juga dipakai untuk larung saji di Pantai Utara Jawa. Tapi biasanya hanya saat tertentu, seperti tanggal 1 Suro. Itulah tadi sederet obyek wisata di Tegal yang memiliki panorama menarik. Bagi yang merindukan ketenangan dan kedamaian, sangat direkomendasikan berkunjung ke tempat wisata di Tegal.

Akses ke tempat wisata Pemandian Air Panas Guci ini bisa ditempuh dari Kota Semarang. Wisatawan bisa menaiki bus dengan jurusan Semarang-Tegal ataupun kendaraan pribadi untuk menuju obejek wisata ini. Jika sudah sampai di terminal kota Tegal, wisatawan bisa melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi umum atau minibus ke Desa Tuwel. Jarak tempuh menuju desa ini sekitar 30-40 menit. Kemudian dari Desa Tuwel, wisatawan bisa melanjutkan dengan menumpangi kendaraan bak terbuka ke Pemandian Air Panas Guci sekitar 30 menit.

Keluar Cirebon bisa, keluar Pejagan juga bisa. Kalau Cirebon ya arah Tegal. Kalau keluar Pejagan bisa ke kiri lewat Tegal kota kalau mau kulineran dulu, atau bisa lewat Slawi (belok kanan). Kalau mau nginep yang asyik ya di dalam waterboomnya. Kalau di luar lebih murah. Per kamar 200 rb. Kalau mau yg banyak makanan nginep di luar aja. Bisa makan sate kambing mudaaaa..

Kalau tidak mau menginap di dalam Guciku, berapa sih tarif menginap di luar Guciku? Penginapan ada hotel dan villa. Villa 1 rumah ada yang berisi 3 kamar, kamar mandi di dalam, ruang tamu, dan dapur, hanya 700 ribu rupiah di hari lebaran. Di luar itu bisa lebih murah.

wisataaja.wordpress.com Pantai Purwahamba Indah atau dikenal dengan istilah ‘Pur in’ merupakan salah satu obyek wisata andalan Tegal. Lokasi pantai ini cukup strategis, yaitu di Jalan Raya Tegal-Pemalang. Dengan mengandalkan keindahan panorama laut utara Pulau Jawa, Pur in mendapat kunjungan dari wisatawan berbagai daerah di Indonesia. Tidak sedikit juga wisatawan asing yang mampir ke sana. Sederet fasilitas yang ada di Pur in yaitu, sepeda air, waterboom, kolam renang, kereta mini, kafe, gazebo di pinggir pantai dan lain-lain. Kalau ingin menikmati kecantikan laut utara Jawa dari dekat, kamu bisa berdiri di jembatan yang sudah disediakan. Jembatan tersebut terletak beberapa meter dari bibir pantai. Nantinya kamu akan berdiri di sebuah gazebo yang berjarak sekitar 500 meter dari pantai. Soal ombak, tidak perlu khawatir karena ombaknya tidak terlalu besar. Kamu bisa bebas menikmati indahnya air laut yang berwarna biru serta lambaian nyiur di sepanjang  pantai. Indonesia banget kan?

arisandria.blogspot.com Tegal dan Guci merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Guci terletak di Desa Rembul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal. Letak Guci yang berada di kaki Gunung Slamet, membuat panorama di kawasan ini sangat memesona. Yang khas dari obyek wisata Guci yakni pemandian air panasnya. Air panas tersebut berasal dari Gunung Slamet. Sumber mata air panas di Guci terdapat 25 buah dengan suhu yang berbeda-beda. Air panas Guci dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, termasuk penyakit kulit. Selain itu, kamu juga bisa menikmati cantiknya panorama alam pegunungan di Guci. Mulai dari wisata hutan pinus, bumi perkemahan, kebun strawberry, kebun binatang sampai dengan eksotisnya jembatan gantung di antara dua bukit. Bagi yang gemar berkuda, di sini tersedia banyak kuda yang siap mengantarmu keliling alam Guci.

Di akhir pekan dan malam jumat selalu banyak pengunjung, jadi usahakan datang lebih awal. Udaranya dingin banget disana, siapkan jaket dan baju hangat supaya kalau menginap ga bakal menggigil.Rivaldi Ligia · August 26, 2013Save

Tegal dan Guci merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Guci terletak di Desa Rembul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal. Letak Guci yang berada di kaki Gunung Slamet, membuat panorama di kawasan ini sangat memesona. Yang khas dari obyek wisata Guci yakni pemandian air panasnya. Air panas tersebut berasal dari Gunung Slamet. Sumber mata air panas di Guci terdapat 25 buah dengan suhu yang berbeda-beda. Air panas Guci dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, termasuk penyakit kulit. Selain itu, kamu juga bisa menikmati cantiknya panorama alam pegunungan di Guci. Mulai dari wisata hutan pinus, bumi perkemahan, kebun strawberry, kebun binatang sampai dengan eksotisnya jembatan gantung di antara dua bukit. Bagi yang gemar berkuda, di sini tersedia banyak kuda yang siap mengantarmu keliling alam Guci.

Tempat Wisata Tegal Waduk Cacaban Obek wisata Waduk Cacaban merupakan tempat wisata alam Kabupaten Tegal, konon menurut nformasi yang Direktori Wisata dapatakan di lokasi, bendungan/waduk ini dibangun setelah Indonesia merdeka oleh Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno pada tahun 1952. Lokasi tidak terlalu jauh dari Slawi +/- jaraknya 9 km kearah timur, tepatnya di Desa Karanganyar, Kecamatan Kedung Benteng. Banyak para wisatawan domestik yang singgah di tempat wisata Waduk Cacaban Tegal ini untuk melakukan aktivitas memancing ikan atau pun jalan-jalan di atas bendungan atau mengelilingi waduk dengan menggunakan kapal perahu motor yang terdapat di obyek wisata Waduk Cacaban Tegal. Unruk arah jalan menuuju tempat wisata Tegal Waduk Cacaban bisa mengikuti arah rute jalan yang terdapat dalam peta di bawah ini.

4 Curug Putri ezza06.blogspot.com Siapa yang menyangka kalau Tegal juga punya wisata air terjun yang menawan. Ialah Curug Putri, merupakan air terjun yang memiliki ketinggian tidak lebih dari 25 meter. Letaknya yang berada di antara pohon rindang, membuat suasana di Curug Putri sangat sejuk. Panoramanya pun sangat indah dan tidak pernah sepi pengunjung.

Apa itu Puri Maerokoco? Puri Maerokoco adalah taman mini versi Jawa Tengah yang berlokasi di Semarang. Sekarang ini Puri Maerokoco telah menjadi sebuah tempat wisata yang mempunyai nilai-nilai edukasi dan budaya, sehingga banyak orang tua yang membawa anak mereka ke tempat ini. Puri Maerokoco juga sering kali disebut-sebut sebagai cara mudah keliling Jawa Tengah karena menampilkan berbagai rumah adat dari seluruh penjuru Jawa Tengah. Selain rumah adat, Puri Maerokoco juga mempunyai fasilitas wisata berupa kolam pemancingan, sepeda air, kereta, pasar apung, bianglala, perahu, dan lain-lain. Puri Maerokoco buka dari jam 8 pagi sampai dengan jam 6 sore dengan harga tiket masuk seharga 10,000 Rupiah.

1 Obyek Wisata Guci arisandria.blogspot.com Tegal dan Guci merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Guci terletak di Desa Rembul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal. Letak Guci yang berada di kaki Gunung Slamet, membuat panorama di kawasan ini sangat memesona. Yang khas dari obyek wisata Guci yakni pemandian air panasnya. Air panas tersebut berasal dari Gunung Slamet. Sumber mata air panas di Guci terdapat 25 buah dengan suhu yang berbeda-beda. Air panas Guci dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, termasuk penyakit kulit. Selain itu, kamu juga bisa menikmati cantiknya panorama alam pegunungan di Guci. Mulai dari wisata hutan pinus, bumi perkemahan, kebun strawberry, kebun binatang sampai dengan eksotisnya jembatan gantung di antara dua bukit. Bagi yang gemar berkuda, di sini tersedia banyak kuda yang siap mengantarmu keliling alam Guci.

Kepulauan Karimunjawa berlokasi di utara kota Jepara dan Semarang. Kepulauan ini terdiri dari 27 pulau, yang mana hanya 5 pulau saja yang berpenghuni. Kepulauan Karimunjawa adalah salah satu tempat wisata di Jawa Tengah yang paling terkenal karena keindahan laut dan pantai yang ditawarkannya. Selain wisata pantai, Anda juga dapat bermain dengan penyu dan hiu di Kepulauan Karimunjawa. Untuk dapat berkunjung ke kawasan wisata ini, Anda harus memperhatikan jadwal kapal dengan baik, jangan sampai ketinggalan!

3 Tirta Waduk Cacaban ariadenta.wordpress.com Inilah satu obyek wisata yang nyaris terlupakan oleh kebanyakan masyarakat Tegal, Tirta Waduk Cacaban. Letaknya di antara barisan bukit di wilayah Desa Cacaban. Waduk yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1952 ini memiliki fungsi utama sebagai irigasi sawah di sekitarnya. Namun, karena panoramanya yang sangat indah, Pemerintah Kabupaten Tegal juga menjadikannya sebagai obyek wisata andalan. Kamu bisa menikmati suasana waduk dengan naik kapal wisata atau berkunjung ke warung apung. Warung tersebut memang terletak di tengah waduk sehingga dinamakan warung apung. Fasilitas lain yang ditawarkan yakni, bumi perkemahan, tempat bermain anak, panggung hiburan dan lain-lain. Kini, Pemerintah Kabupaten Tegal sedang mengembangkan fasilitas di kawasan ini lebih serius lagi agar lebih diminati.

Di akhir pekan dan malam jumat selalu banyak pengunjung, jadi usahakan datang lebih awal. Udaranya dingin banget disana, siapkan jaket dan baju hangat supaya kalau menginap ga bakal menggigil.

ezza06.blogspot.com Siapa yang menyangka kalau Tegal juga punya wisata air terjun yang menawan. Ialah Curug Putri, merupakan air terjun yang memiliki ketinggian tidak lebih dari 25 meter. Letaknya yang berada di antara pohon rindang, membuat suasana di Curug Putri sangat sejuk. Panoramanya pun sangat indah dan tidak pernah sepi pengunjung.

Obyek wisata Pemandian Air Panas Guci ini memiliki banyak pancuran yang dipercaya oleh masyarakat setempat dapat menyembuhkan penyakit tertentu seperti penyakit kulit, koreng, dan juga rematik. Terdapat 10 air terjun di kawasan Pemandian Air Panas Guci ini. Pada bagian atas obyek wisata ini ada juga air terjun Jedor yang dulunya milik seorang lurah Jedor. Anda bisa menyewa kuda untuk mengelilingi obyek wisata ini dengan harga sewa yang tidak mahal.

Di kawasan tersebut juga terdapat pohon beringin dan pohon karet yang sudah ratusan tahun yang konon ditanam oleh keturunan Kyai Klitik yang bernama Eyang Sudi Reja dan Mbah Abdurahim pada tahun 1918. Dengan maksud agar daerah tersebut tidak mudah longsor, kuat serta rindang. Sampai sekarang pemandian air panas Guci menyimpan misteri kegaibannya sebab merupakan peninggalan para wali terdahulu penyebar agama islam, dan masih banyak tempat – tempat yang menyimpan sejarah seperti petilasan Kyai Mustofa dan makamnya di Pekaringan berjarak 5 KM dari Desa Guci, Kyai Mustofa adalah seorang ulama keturunan kanjeng Sunan Gunungjati yang syiar Islam kemudian bertapa di Desa Guci pada zaman cucu Kyai Klitik.

Obyek wisata berikutnya adalah Gunung Tanjung. Sebenarnya, Gunung Tanjung merupakan sebuah bukit tertinggi yang termasuk kawasan perbukitan di Kecamatan Lebaksiu. Meski hanya sebuah bukit, tapi panorama dan fasilitas yang ditawarkan sangat menarik, seperti Jembatan Sunglon, pemandangan Sungai Gung, barisan bukit-bukit hijau dan lain sebagainya. Yang tidak kalah unik, setiap hari Rabu, tempat ini kerap dijadikan lokasi ritual khusus dengan mendatangkan aneka sesajen. Nama ritual tersebut adalah Rebo Wekasan. Sesajen serupa juga dipakai untuk larung saji di Pantai Utara Jawa. Tapi biasanya hanya saat tertentu, seperti tanggal 1 Suro. Itulah tadi sederet obyek wisata di Tegal yang memiliki panorama menarik. Bagi yang merindukan ketenangan dan kedamaian, sangat direkomendasikan berkunjung ke tempat wisata di Tegal.

Desa Wisata Tlogoweru berlokasi di Demak, Jawa Tengah. Apa yang spesial dari desa ini sehingga menjadi salah satu tempat wisata yang harus dikunjungi di Jawa Tengah? Desa Wisata Tlogoweru terkenal dengan burung hantunya yang sangat banyak. Burung hantu ini dahulu kala dikembangkan untuk mengurangi dan memberantas hama berupa tikus yang sangat merusak tanaman jagung. Selain berhasil mengendalikan hama tikus, burung hantu ini juga mengubah kawasan ini menjadi sebuah kawasan wisata yang penuh inovasi dan unik. Selain dapat melihat ratusan burung hantu terbang bebas, Anda juga dapat melihat bagaimana cara merawat burung hantu. Desa Wisata Tlogoweru juga mempunyai peraturan yang unik yaitu dilarang menembak burung, bila melanggar Anda akan didenda sebesar 2,500,000 Rupiah.

Untuk masuk ke Pemandian Air Panas Guci ini, anda akan dikenai tiket masuk sebesar 5000 ribu untuk dewasa dan 4500 ribu untuk anak-anak. Harga tiket tersebut sudah termasuk asuransi jasa raharja dan hanya berlaku di hari biasa saja. Sedangkan harga tiket pada libur nasional atau tanggal merah, orang dewasa akan dikenai biya 7000 ribu dan 6500 ribu untuk anak-anak. Harga tersebut juga sudah termasuk asuransi jasa raharja untuk para pengunjung.

Obyek wisata Pemandian Air Panas Guci ini cukup ramai dikunjungi pada hari Kamis malam, yang keesokan harinya merupakan Jum’at Kliwon. Mitos yang berkembang, anda bisa Ngalap Berkah dengan mandi sekitar jam 12 malam dan memohon sesuatu di sini, sehingga apapun permohonan anda akan dikabulkan. Kepercayaan semacam ini sudah terjadi secara turun temurun. Tersiar kabar bahwa air panas itu terjadi setelah seorang sunan utusan Walisongo menancapkan tongkatnya ke tanah dengan membawa air panas di dalam guci tersebut, maka keluarlah air panas ini atas izin Tuhan.

Pantai Purwahamba Indah atau dikenal dengan istilah ‘Pur in’ merupakan salah satu obyek wisata andalan Tegal. Lokasi pantai ini cukup strategis, yaitu di Jalan Raya Tegal-Pemalang. Dengan mengandalkan keindahan panorama laut utara Pulau Jawa, Pur in mendapat kunjungan dari wisatawan berbagai daerah di Indonesia. Tidak sedikit juga wisatawan asing yang mampir ke sana. Sederet fasilitas yang ada di Pur in yaitu, sepeda air, waterboom, kolam renang, kereta mini, kafe, gazebo di pinggir pantai dan lain-lain. Kalau ingin menikmati kecantikan laut utara Jawa dari dekat, kamu bisa berdiri di jembatan yang sudah disediakan. Jembatan tersebut terletak beberapa meter dari bibir pantai. Nantinya kamu akan berdiri di sebuah gazebo yang berjarak sekitar 500 meter dari pantai. Soal ombak, tidak perlu khawatir karena ombaknya tidak terlalu besar. Kamu bisa bebas menikmati indahnya air laut yang berwarna biru serta lambaian nyiur di sepanjang  pantai. Indonesia banget kan?

Tuesday, March 15, 2016

Tempat wisata candi borobudur di jawa tengah


Tempat wisata borobudur di jawa tengah

Sejarah Candi Borobudur Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi Borobudur dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Candi ini dibangun pada masa kejayaan dinasti Syailendra. Pendiri Candi Borobudur yaitu Raja Samaratungga yang berasal dari wangsa atau dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun 824 M dan selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani yang adalah putri dari Samaratungga. Sedangkan arsitek yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turun-temurun bernama Gunadharma. Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua yang memberi nama Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut Buddha. Arti nama Borobudur yaitu "biara di perbukitan", yang berasal dari kata "bara" (candi atau biara) dan "beduhur" (perbukitan atau tempat tinggi) dalam bahasa Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti nama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadat penganut Buddha. Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian karena letusan gunung berapi, sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan semak belukar selama berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan pada zaman Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15. Pada tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles mendengar adanya penemuan benda purbakala berukuran raksasa di desa Bumisegoro daerah Magelang. Karena minatnya yang besar terhadap sejarah Jawa, maka Raffles segera memerintahkan H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki lokasi penemuan yang saat itu berupa bukit yang dipenuhi semak belukar. Cornelius dibantu oleh sekitar 200 pria menebang pepohonan dan menyingkirkan semak belukar yang menutupi bangunan raksasa tersebut. Karena mempertimbangkan bangunan yang sudah rapuh dan bisa runtuh, maka Cornelius melaporkan kepada Raffles penemuan tersebut termasuk beberapa gambar. Karena penemuan itu, Raffles mendapat penghargaan sebagai orang yang memulai pemugaran Candi Borobudur dan mendapat perhatian dunia. Pada tahun 1835, seluruh area candi sudah berhasil digali. Candi ini terus dipugar pada masa penjajahan Belanda. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1956, pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO untuk meneliti kerusakan Borobudur. Lalu pada tahun 1963, keluar keputusan resmi pemerintah Indonesia untuk melakukan pemugaran Candi Borobudur dengan bantuan dari UNESCO. Namun pemugaran ini baru benar-benar mulai dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1973. Proses pemugaran baru selesai pada tahun 1984. Sejak tahun 1991, Candi Borobudur ditetapkan sebagai World Heritage Site atau Warisan Dunia oleh UNESCO. Candi Borobudur Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah, sekitar 40 km dari Yogyakarta. Candi Borobudur memiliki 10 tingkat yang terdiri dari 6 tingkat berbentuk bujur sangkar, 3 tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Di setiap tingkat terdapat beberapa stupa. Seluruhnya terdapat 72 stupa selain stupa utama. Di setiap stupa terdapat patung Buddha. Sepuluh tingkat menggambarkan filsafat Buddha yaitu sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha di nirwana. Kesempurnaan ini dilambangkan oleh stupa utama di tingkat paling atas. Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur mandala yang menggambarkan kosmologi Buddha dan cara berpikir manusia. Di keempat sisi candi terdapat pintu gerbang dan tangga ke tingkat di atasnya seperti sebuah piramida. Hal ini menggambarkan filosofi Buddha yaitu semua kehidupan berasal dari bebatuan. Batu kemudian menjadi pasir, lalu menjadi tumbuhan, lalu menjadi serangga, kemudian menjadi binatang liar, lalu binatang peliharaan, dan terakhir menjadi manusia. Proses ini disebut sebagai reinkarnasi. Proses terakhir adalah menjadi jiwa dan akhirnya masuk ke nirwana. Setiap tahapan pencerahan pada proses kehidupan ini berdasarkan filosofi Buddha digambarkan pada relief dan patung pada seluruh Candi Borobudur. Bangunan raksasa ini hanya berupa tumpukan balok batu raksasa yang memiliki ketinggian total 42 meter. Setiap batu disambung tanpa menggunakan semen atau perekat. Batu-batu ini hanya disambung berdasarkan pola dan ditumpuk. Bagian dasar Candi Borobudur berukuran sekitar 118 m pada setiap sisi. Batu-batu yang digunakan kira-kira sebanyak 55.000 meter kubik. Semua batu tersebut diambil dari sungai di sekitar Candi Borobudur. Batu-batu ini dipotong lalu diangkut dan disambung dengan pola seperti permainan lego. Semuanya tanpa menggunakan perekat atau semen. Sedangkan relief mulai dibuat setelah batu-batuan tersebut selesai ditumpuk dan disambung. Relief terdapat pada dinding candi. Candi Borobudur memiliki 2670 relief yang berbeda. Relief ini dibaca searah putaran jarum jam. Relief ini menggambarkan suatu cerita yang cara membacanya dimulai dan diakhiri pada pintu gerbang di sebelah timur. Hal ini menunjukkan bahwa pintu gerbang utama Candi Borobudur menghadap timur seperti umumnya candi Buddha lainnya. Perayaan Waisak di Borobudur Setiap tahun pada bulan purnama penuh pada bulan Mei (atau Juni pada tahun kabisat), umat Buddha di Indonesia memperingati Waisak di Candi Borobudur. Waisak diperingati sebagai hari kelahiran, kematian dan saat ketika Siddharta Gautama memperoleh kebijaksanaan tertinggi dengan menjadi Buddha Shakyamuni. Ketiga peristiwa ini disebut sebagai Trisuci Waisak. Upacara Waisak dipusatkan pada tiga buah candi Buddha dengan berjalan dari Candi Mendut ke Candi Pawon dan berakhir di Candi Borobudur. Pada malam Waisak, khususnya saat detik-detik puncak bulan purnama, penganut Buddha berkumpul mengelilingi Borobudur. Pada saat itu, Borobudur dipercayai sebagai tempat berkumpulnya kekuatan supranatural. Menurut kepercayaan, pada saat Waisak, Buddha akan muncul secara kelihatan pada puncak gunung di bagian selatan. Borobudur Saat ini, Borobudur telah menjadi obyek wisata yang menarik banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Selain itu, Candi Borobudur telah menjadi tempat suci bagi penganut Buddha di Indonesia dan menjadi pusat perayaan tahunan paling penting penganut Buddha yaitu Waisak. Borobudur menjadi salah satu bukti kehebatan dan kecerdasan manusia yang pernah dibuat di Indonesia. Borobudur menjadi obyek wisata dan budaya utama di Indonesia selain Bali dan Jakarta. Setelah mengunjungi Borobudur, Anda bisa juga mengunjungi desa di sekitarnya seperti Karanganyar yang memiliki beberapa obyek wisata menarik.

10 List Tempat Wisata di Magelang yang Wajib Dikunjungi Selain Borobudur By Husni Cahya Gumilar Categories : Wisata Alam google_ad_client = "ca-pub-1961627728966765"; google_ad_slot = "4787072938"; google_ad_width = 336; google_ad_height = 280; Salah satu tempat wisata di Magelang yang menjadi tujuan favorit para pelancong domestik dan mancanegara adalah Candi Bodobudur. Candi ini sudah sangat terkenal tidak hanya di Indonesia, akan tetapi sudah terkenal hampir ke seluruh belahan dunia. Tahukah Anda, ternyata di Magelang terdapat banyak pilihan tempat wisata selain Candi Borobudur yang akan menyambut kehadiran Anda dengan panorama alam yang menakjubkan. 10 Objek wisata di Magelang yang akan saya ulas di bawah ini wajib dikunjungi saat Anda menjamah kotanya. Sayang sekali jika Anda bertandang ke Magelang hanya mengunjungi destinasi Candi Borobudur. Baiklah, langsung saja kita telusuri satu persatu destinasi wisata di Magelang berikut ini. 10 Tempat Wisata di Magelang Selain Candi Borobudur 1. Alun-alun Kota Magelang Alun-alun Magelang bisa menjadi pilihan Anda untuk menikmati keindahan malam kota Magelang. Di sini Anda dapat menyaksikan bangunan-bangunan tua yang berdiri kokoh dengan cahaya lampu yang membelah gelapnya malam. Tak lengkap nongkrong di alun-alun Magelang jika tidak mencicipi sajian kuliner lezat yang dijajakan para pedagang seperti kupat tahu dan sop serenek. 2. Punthuk Setumbu Punthuk Setumbu adalah tempat wisata di Magelang yang menawarkan pemandangan matahari terbit yang mempesona. Punthuk Setumbu merupakan sebuah bukit yang berada di ketinggian 400 mdpl. Pemandangan matahari terbit berselimut kabut menjadi pemandangan paling indah yang ditawarkan objek wisata Punthuk Setumbu. Lokasi objek wisata Magelang yang satu ini berada di barat daya Candi Bodobudur, tepatnya terletak di Dusun Kerahan, Karangrejo. 3. Desa Wisata Candirejo Desa Candirejo merupakan sebuah desa wisata di Magelang. Penduduknya terkenal sangat ramah dan terbuka pada para pendatang. Jika Anda sedang berada di Magelang, cobalah berkunjung ke desa wisata ini untuk merasakan hangatnya sambutan masyarakat setempat. Jika beruntung, Anda dapat menyaksikan tradisi khas penduduk Desa Candirejo seperti Sedekah Bumi dan Wayangan, Nyadran, dan sebagainya. Di desa wisata ini Anda juga bisa membeli cinderamata berupa kerajinan pandan dan bambu yang cukup unik. 4. Rumah Kamera Rumah Kamera adalah sebuah bangunan dekat Candi Borobudur yang bentuknya sangat unik karena mirip dengan kamera DSLR. Rumah Karema ini merupakan sebuah galeri lukisan karya Tanggol Angien Jatikusumo. Rumah Kamera terdiri dari empat lantai yang memiliki keunikan masing-masing. Selain menelusuri tiap sudut galeri lukisan ini, Anda juga bisa mengabadikan momen di rumah Kamera untuk kenang-kenangan setelah pulang dari Magelang. 5. Wisata Kali Progo Kali Progo atau Sungai Progo merupakan tempat wisata di Magelang untuk Anda yang hobi olahraga rafting atau arung jeram. Selain memiliki jeram yang cocok untuk olahraga arus deras, Kali Progo juga menawarkan pemandangan alam yang mempesona. Bagi Anda yang gemar memacu adrenalin tidak ada salahnya jika mencoba rafting di Kali Progo Magelang. 6. Curug Silawe Curug Silawe merupakan salah satu tempat wisata alam di Magelang berupa air terjun yang sangat indah. Letaknya berada di kaki gunung Sumbing, tepatnya di Dusun Kopeng Kulon, Sutopati, Kabupaten Kajoran. Untuk sampai di Curug Silawe, Anda bisa menempuh jalur melalui Purworejo – Magelang, kemudian belok di pertigaan Krasak. Jalan menuju ke lokasi tempat wisata yang satu ini terbilang rumit, sehingga Anda harus mempersiapkan fisik sebelum berangkat. 7. Grojogan Kedung Kayang Grojogan artinya air terjun, kalau di daerah Jawa Barat sering disebut curug. Air Terjun Kedung Kayang terletak di Desa Monolelo, Sawangan berbatasan dengan Desa Klakah, Selo, Boyolali. Pada musim panas, air di Grojogan Kedung Kayang sangat jernih dan dingin. Untuk bisa melihat keindahan destinasi wisata Magelang ini, Anda harus melintasi jalan setapak di antara lembah yang cukup melelahkan. 8. Gunung Andong Gunung Andong merupakan tempat wisata di kecamatan Grabag, Magelang yang menawarkan pemandangan indah dari atas ketinggian. Puncak Gunung Andong memiliki ketinggian sekitar 1.726 mdpl, sehingga Gunung Andong sangat cocok untuk para pendaki pemula. Untuk mencapai puncak Gunung Andong, dibutuhkan waktu perjalanan sekitar 1,5 jam. Perjalanan yang cukup singkat untuk pendakian. Meskipun gunung ini tidak terlalu tinggi, namun pemandangan alam yang disajikannya dapat membuat Anda terpesona. 9. Air Terjun Sekar Langit Air Terjun Sekar Langit terletak di kaki Gunung Andong. Jadi sepulang mendaki Gunung Andong, Anda bisa beristirahat dan menyegarkan diri di air terjun ini. Suasana di objek wisata air terjun Sekar Langit masih sangat alami. Konon, air terjun di Magelang ini menjadi tempat Jaka Tarub mengintip para bidadari yang sedang mandi. 10. Pemandian Candi Umbul Pemandian Candi Umbul adalah tempat wisata di Magelang yang tidak boleh Anda lewatkan. Objek wisata ini menawarkan tempat berendam di air panas dengan tarif yang relatif murah, sehingga Anda bisa menikmati segarnya mandi di air panas alami sepuasnya. Pemandian Candi Umbul bisa digolongkan sebagai situs purbakala di Indonesia. situs ini diperkirakan sudah ada sejak zaman Wangsa Syailendra. Itulah 10 list tempat wisata di Magelang yang wajib dikunjungi selain Candi Borobudur yang sangat tekenal. Semoga informasi destinasi Magelang ini dapat menambah referensi liburan Anda. Selamt berlibur, semoga perjalanan wisata Anda menyenangkan! google_ad_client = "ca-pub-1961627728966765"; google_ad_slot = "3430441738"; google_ad_width = 468; google_ad_height = 280; Shares/Shares on facebookTweet on twitter

Jakarta, CNN Indonesia -- Banyaknya wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus) yang berkunjung ke Candi Borobudur, membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan pihak terkait untuk mengembangkan kawasan wisata di Jawa Tengah itu. Sebab, menurut dia, potensi pasar wisatawan untuk Candi Borobudur sangatlah besar. Jokowi minta pengembangan Candi Borobudur disiapkan dengan baik. Ia menginstruksikan agar pihak Kementerian Pariwisata berintegrasi dengan Pemerintah Daerah untuk bersama-sama menggenjot potensi Candi Borobudur. "Berkaitan dengan aksesibilitas, terintegrasi dengan kawasan wisata yang lain, seperti Prambanan, yang juga warisan budaya‎," kata presiden, dikutip dari siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com, belum lama ini.  Pilihan Redaksi Dua Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik Asia Iseng, Penumpang Buka Pintu Darurat Pesawat Gerhana Matahari, Balikpapan Gelar Pesta Laut Mengenal dan Menyayangi Satwa Sejak Dini Tak hanya itu, kesiapan fasilitas juga menjadi bahasan Jokowi dalam rapat terbatas tentang ‘Percepatan Pembangunan Daerah Pariwisata Nasional Candi Borobudur’. Ia memerintahkan agar semua fasilitas dan pelayanan berstandar internasional, seperti toilet yang harus memenuhi standar bintang empat. "Meskipun itu untuk umum tapi bintang 4. Tapi juga dijaga, dirawat, harian harus dikontrol. Standar-standar itu yg kita inginkan," ujar Jokowi. Untuk urusan hiburan, presiden meminta pihak pengelola menyiapkan koreografi yang baik. Koreografernya pun harus berkualitas dan dipilih dengan kurasi.Hal tersebut bertujuan agar wisatawan yang datang tidak hanya melihat-lihat kemegahan Candi Borobudur saja, tapi juga mengetahui dan menikmati pagelaran seni budaya yang sudah disiapkan. Ia meminta atraksi seni budaya dihadirkan setiap satu minggu sekali. Jokowi percaya kalau Indonesia tidak akan kehabisan seni budaya jika ditampilkan setiap minggu di Candi Borobudur. "Saya kira kalau diurut kabupaten se-Jateng dan DIY sudah lebih dari cukup. Kalau mau melebar se-Indonesia. Lebih banyak lagi produk-produk atraksi yang bisa kita munculkan," kata dia. Satu hal lagi yang diminta Jokowi untuk diperbaiki adalah manajemen pengelola Candi Borobudur. Berdasarkan informasi yang diterima presiden, sejauh ini ada empat manajemen yang terlibat mengelola Candi Borobudur. Oleh sebab itu, ia mengatakan harus ada keputusan dan pembagian yang jelas untuk urusan tersebut. "Kalau kapal nahkodanya empat, biasanya memutuskannya bingung. Nah ini yang harus kita putuskan, juga masalah yang berkaitan dengan zonasi dan lain-lainnya," ujar Presiden.Berdasarkan data yang diterima presiden, pada 2014 lalu, jumlah wisman yang datang ke Candi Borobudur hanya mencapai 250 ribu orang. Negara yang paling banyak menyumbang angka wisman di Candi Borobudur antara lain Malaysia, Taiwan, Singapura, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Hongkong, Belanda, Jerman, dan Brunei, serta Tiongkok. Sementara itu, untuk jumlah wisnus yang mengunjungi Candi Borobudur mencapai angka 2,2 juta pada 2014.Data lain menyebutkan, pada 2015 kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur meningkat. Jumlahnya mencapai 5,67 juta orang dengan wisman sebanyak 466.935 orang.  Diharapkan jumlah kunjungan akan meningkat setiap tahunnya. Sehingga pada tahun 2019 bisa mencapai target 7 juta kunjungan wisman dan wisnus ke Candi Borobudur. (les/les)

Abara abudara adalah nama lain dari candi yang sangat menakjubkan ini, candi ini telah ada sejak dulu kala ketika peradaban manusia masih jauh dari teknologi. Untuk sebuah bangunan yang megah dan kokoh ini, keberadaan candi Borobudur memang cukup mencengangkan mata dunia, sehingga tak heran jika UNESCO dengan begitu ringanya menetapkan candi Borobudur sebagai warisan budaya dunia yang patut di jaga. Setiap tahunnya candi Borobudur dijadikan sebagai tempat perayaan waisak, dan didatangi oleh wisatawan asing di segala penjuru dunia. Sehingga bisa dibayangkan betapa ramainya suasana waisak di candi Borobudur. Ketika malam perayaan waisak, anda akan mendapati adanya lampu api yang memang sengaja diterbangkan oleh para peserta. Tiket masuk candi Borobudur ini cukup terjangkau yaitu sekitar Rp 30.000 saja untuk orang dewasa. Udara di sekitar candi Borobudur memang cukup panas, namun terdapat banyak kursi taman yang sengaja diletakkan di bawah pohon rindang untuk anda yang ingin istirahat sejenak. Jika anda memutuskan untuk melihat relief dan candi-candi yang ada di Borobudur maka anda akan melihat cerita jaman dahulu yang menggambarkan kehidupan spiritual yang mereka jalani. Karena telah berusia ratusan tahun maka candi Borobudur harus senantiasa dijaga dan patuhi peraturan jika tidak boleh menaiki stupa sebaiknya anda menaatinya demi kelestarian penggalan sejarang bangsa Indonesia ini.

Lambang provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Magelang, menampilkan gambar Borobudur. Candi ini telah menjadi simbol Jawa Tengah, dan Indonesia secara luas. Borobudur telah menjadi nama beberapa institusi dan badan usaha, seperti Universitas Borobudur, Hotel Borobudur Jakarta, serta beberapa rumah makan Indonesia di luar negeri. Borobudur ditampilkan dalam uang rupiah, perangko, dibahas dalam beberapa buku, berita, publikasi, dokumenter, serta materi promosi pariwisata Indonesia. Candi ini menjadi atraksi wisata terkemuka di Indonesia, penting untuk menggerakan roda perekonomian lokal dan di kawasan sekitar Borobudur. Misalnya, sektor pariwisata Kota Yogyakarta tumbuh berkembang salah satunya berkat kedekatannya dengan candi Borobudur dan Prambanan.

Tidak seperti candi lainnya yang dibangun di atas tanah datar, Borobudur dibangun di atas bukit dengan ketinggian 265 m (869 ft) dari permukaan laut dan 15 m (49 ft) di atas dasar danau purba yang telah mengering. Keberadaan danau purba ini menjadi bahan perdebatan yang hangat di kalangan arkeolog pada abad ke-20; dan menimbulkan dugaan bahwa Borobudur dibangun di tepi atau bahkan di tengah danau. Pada 1931, seorang seniman dan pakar arsitektur Hindu Buddha, W.O.J. Nieuwenkamp, mengajukan teori bahwa Dataran Kedu dulunya adalah sebuah danau, dan Borobudur dibangun melambangkan bunga teratai yang mengapung di atas permukaan danau. Bunga teratai baik dalam bentuk padma (teratai merah), utpala (teratai biru), ataupun kumuda (teratai putih) dapat ditemukan dalam semua ikonografi seni keagamaan Buddha. seringkali digenggam oleh Boddhisatwa sebagai laksana (lambang regalia), menjadi alas duduk singgasana Buddha atau sebagai lapik stupa. Bentuk arsitektur Borobudur sendiri menyerupai bunga teratai, dan postur Budha di Borobudur melambangkan Sutra Teratai yang kebanyakan ditemui dalam naskah keagamaan Buddha mahzab Mahayana (aliran Buddha yang kemudian menyebar ke Asia Timur). Tiga pelataran melingkar di puncak Borobudur juga diduga melambangkan kelopak bunga teratai. Akan tetapi teori Nieuwenkamp yang terdengar luar biasa dan fantastis ini banyak menuai bantahan dari para arkeolog. pada daratan di sekitar monumen ini telah ditemukan bukti-bukti arkeologi yang membuktikan bahwa kawasan sekitar Borobudur pada masa pembangunan candi ini adalah daratan kering, bukan dasar danau purba.

Borobudur Sunrise Tour  dengan itinerary sebagai berikut: 03.30 Dijemput dadri  hotel in Jogjakarta transfer langsung ke Candi  Borobudur 04.00 sampai di loket masuk candi, membeli tiket dan langsung naik untuk mangambil tempat di tingkat ke 3 Candi Borobudur 05.00 Menikmati matahari terbit and menyaksikan keindahan alam sekitar candi Borobudur 06.00 Setelah melihat matahari terbit, selanjutnya adalah mengelilingi candi borobudur untuk melihat relief dan patung buddha yang ada di dalam Candi Borobudur 08.00 kembali ke  Manohara untuk cofe break 08.30 kembali ke Jogjakarta 10.00  sampai di hotel at Hotel In Jogjakarta

Relief Borobudur menampilkan banyak gambar; seperti sosok manusia baik bangsawan, rakyat jelata, atau pertapa, aneka tumbuhan dan hewan, serta menampilkan bentuk bangunan vernakular tradisional Nusantara. Borobudur tak ubahnya bagaikan kitab yang merekam berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa kuno. Banyak arkeolog meneliti kehidupan masa lampau di Jawa kuno dan Nusantara abad ke-8 dan ke-9 dengan mencermati dan merujuk ukiran relief Borobudur. Bentuk rumah panggung, lumbung, istana dan candi, bentuk perhiasan, busana serta persenjataan, aneka tumbuhan dan margasatwa, serta alat transportasi, dicermati oleh para peneliti. Salah satunya adalah relief terkenal yang menggambarkan Kapal Borobudur. Kapal kayu bercadik khas Nusantara ini menunjukkan kebudayaan bahari purbakala. Replika bahtera yang dibuat berdasarkan relief Borobudur tersimpan di Museum Samudra Raksa yang terletak di sebelah utara Borobudur.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan Candi Borobudur harus menjadi destinasi wisata umat Buddha dunia. Sebab menurutnya, ada 1 miliar orang yang menganut Buddha di dunia. Itu merupakan potensi besar untuk pengembangan Borobudur sebagai tempat wisata religi, layaknya Mekah dan Yerusalem bagi muslim dan kristiani. “Bagaimana pun caranya, orang Buddha sebelum meninggal harus ke Borobudur dulu,” kata dia saat menjadi pembicara dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Kepariwisataan di Grand Mercure, Jakarta, Kamis, 29 Oktober 2015. Ia menuturkan Borobudur memiliki nilai sejarah yang tinggi sehingga mampu menarik perhatian wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. “Tinggal manajemennya saja dibenahi,” ujar dia. Tidak hanya itu, ia mengatakan,

untuk PT. taman Wisata candi borobudur di tempat Saya rombongan dari Bandung beserta para siswa datang ke Lokasi wisata Candi Borobudur untuk mengenal sejauhmana Candi tersebut yang megah yang masuk dalam 7 keajaiban dunia. Saya merasa terganggu dengan kejadian yang sangat memalukan dan menyebalkan dengan ulah para polisi ( 3 orang ) dengan menggunakan sebuah mobil PATWAL Mereka ( Polisi ) memberhentikan Bis Pariwisata Kami ( 3 Bis ) dan terjadilah adu mulut antara Sop;ir dengan Polisi tsb. Mereka ( Polisi ) tadinya meminta 1 juta per bis, setelah ditawar dengan meratap-ratap sang sopir kepada Polisi tsb. akhirnya jatuhlah uang Pungli tsb menjadi 500 rb. akhirnya Sang supir nge bel ke Poolnya, katanya bayar aja daripada kita merugikan acara si konsumen. dengan mmengocek dompetnya sang supir dengan tidak rela memberikan uang bersebut diberikan ke Polisi PUNGLI padahal uang itu cadangan buat beli solar. Saya mohon Bpk janganlah Wisata Borobudur itu menjadikan ajang cari UANG HARAM kepada para turis domestik, mohonlah ditindak. kalau Bpk mau tahu No Mobilnya ada pada kami, polisi itu ada 3 orang Terima kasih, mungkin ini adalah unek-unek kami kepada Bpk agar jangan mempermalukan Kota MAgelang khususnya Jawa Tengah, saya salut pengamen, Pedagang asongan sudah bisa ditertibkan Kalau ada sanggahan kirim email aja ke januarbandung@yahoo.com Terima kasih saya tunggu jawabannya - Anonymous reply

Sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada 1950 berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan. Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Tri Tepusan, Casparis memperkirakan pendiri Borobudur adalah raja Mataram dari wangsa Syailendra bernama Samaratungga, yang melakukan pembangunan sekitar tahun 824 M. Bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad. Dalam prasasti Karangtengah pula disebutkan mengenai penganugerahan tanah sima (tanah bebas pajak) oleh Çrī Kahulunan (Pramudawardhani) untuk memelihara Kamūlān yang disebut Bhūmisambhāra. Istilah Kamūlān sendiri berasal dari kata mula yang berarti tempat asal muasal, bangunan suci untuk memuliakan leluhur, kemungkinan leluhur dari wangsa Sailendra. Casparis memperkirakan bahwa Bhūmi Sambhāra Bhudhāra dalam bahasa Sanskerta yang berarti "Bukit himpunan kebajikan sepuluh tingkatan boddhisattwa", adalah nama asli Borobudur.

Borobudur tersembunyi dan telantar selama berabad-abad terkubur di bawah lapisan tanah dan debu vulkanik yang kemudian ditumbuhi pohon dan semak belukar sehingga Borobudur kala itu benar-benar menyerupai bukit. Alasan sesungguhnya penyebab Borobudur ditinggalkan hingga kini masih belum diketahui. Tidak diketahui secara pasti sejak kapan bangunan suci ini tidak lagi menjadi pusat ziarah umat Buddha. Pada kurun 928 dan 1006, Raja Mpu Sindok memindahkan ibu kota kerajaan Medang ke kawasan Jawa Timur setelah serangkaian letusan gunung berapi; tidak dapat dipastikan apakah faktor inilah yang menyebabkan Borobudur ditinggalkan, akan tetapi beberapa sumber menduga bahwa sangat mungkin Borobudur mulai ditinggalkan pada periode ini. Bangunan suci ini disebutkan secara samar-samar sekitar tahun 1365, oleh Mpu Prapanca dalam naskahnya Nagarakretagama yang ditulis pada masa kerajaan Majapahit. Ia menyebutkan adanya "Wihara di Budur". Selain itu Soekmono juga mengajukan pendapat populer bahwa candi ini mulai benar-benar ditinggalkan sejak penduduk sekitar beralih keyakinan kepada Islam pada abad ke-15.

Candi Borobudur adalah sebuah situs yang sangat unik dengan keindahan panorama yang menawan, struktur bangunan yang mengagumkan, serta nilai seni yang tinggi. Tempat wisata di Magelang ini adalah salah satu landmark populer di kancah dunia internasional, dinyatakan sebagai World Heritage Sites oleh UNESCO, dan menjadi destinasi wisata di Indonesia yang terkenal. Candi Borobudur ini mudah dijangkau, baik dengan kendaraan kecil maupun besar. Selain Borobudur, tidak jauh dari situ juga terdapat Candi Prambanan di Jogja yang terkenal itu.